Halaman Aktif

Selamat Datang

Selamat datang di blog Komunitas Peduli Pisang NTT, blog yang dibuat untuk melengkapi Facebook Fanpage Komunitas Peduli Pisang NTT. Blog di peruntukkan sebagai sarana komunikasi bagi siapa saja yang peduli terhadap keanekaragaman jenis, keanekaragaman kultivar, budidaya, jenis dan pengendalian hama dan penyakit, serta pemanfaatan pisang. Kami di Komunitas Peduli Pisang NTT sangat mengharapkan masukan dari semua pihak yang peduli terhadap tanaman pisang. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat daftar dan kategori seluruh tulisan dan mohon berkenan menyediakan waktu sebentar saja untuk menyampaikan komentar di dalam kotak komentar di bawah setiap tulisan.

15 December 2017

Keanekaragaman Hayati: Jenis dan Kultivar Pisang

Pisang begitu beraneka ragam. Begitu berbeda dalam rupa dan rasa. Keberagaman itu dikenal sebagai keanekaragaman hayati (biodiversity). Untuk mampu mengenali keberagaman itu, kita perlu mengenal dengan baik bagian-bagian tumbuhan pisang. Itu sudah kita lakukan. Selanjutnya kita perlu mengetahui ciri bagian-bagian itu dan membandingkannya antara satu tumbuhan atau tanaman pisang dengan tumbuhan atau tanaman pisang lainnya.




Dengan begitu, kita bisa membedakan jenis dan kultivar pisang. Tapi sebelumnya, kita perlu memahami bahwa jenis dalam hal ini adalah jenis dalam kaitan dengan peringkat taksonomik, yaitu peringkat penggolongan mahluk hidup berturut-turut dari yang paling umum ke yang lebih khusus terdiri atas domain, kerajaan, filum/divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Jenis dalam hal ini dimaksudkan sebagai padanan bagi peringkat taksonomik paling dasar, yaitu spesies (species). Pada pihak lain, kultivar (cultivar) merupakan peringkat paling dasar bagi tumbuhan budidaya (tanaman).

Seluruh spesies pisang tergabung dalam marga (genus) Musa dari famili tumbuhan Musaceae, ordo Zingiberales, sub-kelas Zingiberidae, kelas Liliopsida, divisi Magnoliophyta, super-divisi Spermatophyita, sub-kerajaan Tracheobionta, dan kerajaan Plantae. Jumlah jenis pisang yang telah diakui sampai kini masih diperdebatkan, misalnya ada yang menyebutkan 68, 70, atau bahkan lebih. Seluruh jenis pisang dalam marga Musa mula-mula dibagi ke dalam 5 seksi, yaitu Eumusa, Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa, dan Ingentimusa berdasarkan atas jumlah khromosom dan ciri-ciri morfologis tertentu, tetapi kini ke dalam hanya dua seksi, yaitu Musa dan Callimusa, berdasarkan ciri-ciri genetik. Jenis-jenis pisang dalam seksi tersebut bdari kawasan sebagaimana dipetakan pada Gambar 1. Di antara jumlah jenis pisang yang ada, dua jenis merupakan yang terpenting bagi budidaya pisang, yaitu Musa acuminata dengan genotipe AA dan Musa balbisiana dengan genotipe BB yang berasal dari kawasan sebagaimana dipetakan pada Gambar 2.
Gambar 1. Sebaran asal pisang seksi Eumusa, Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa, dan Ingentimusa
Gambar 2. Sebaran asli Musa acuminata berikut sub-jenisnya dan Musa balbisiana
Pisang budidaya yang begitu beraneka ragam merupakan turunan hasil hibridisasi dan poliploidisasi M. acuminata dan M. balbisiana, baik secara alami sejak periode awal budidaya pisang maupun secara buatan sejak akhir-akhir ini. Sebagai hasilnya dikenal pisang budidaya dengan genom AA, AB, BB, AAA, AAB, ABB, AAAA, AAAB, AABB, ABBB, dan BBBB. Dengan demikian, pisang budidaya sebenarnya bukanlah jenis dalam pengertian yang sebenarnya, melainkan merupakan kultivar. Kultivar-kultivar yang mempunyai ciri-ciri yang sangat serupa satu sama lain dikelompokkan ke dalam gugus klon (clone set). Bila gugus klon belum ditentukan, langsung ke dalam sub-kelompok genom (genome sub-group) dan bila sub-kelompok juga belum ditentukan, langsung ke dalam kelompok genom (genome group).

Sebelumnya, kultivar pisang dikacaukan dengan jenis, diberi nama ilmiah Musa paradisiaca untuk kategori pisang yang buahnya lazim diolah sebelum dikonsumsi (plantain) dan Musa sapientum untuk kategori pisang yang buahnya dikonsumsi sebagai buah segar. Nama ilmiah jenis tersebut bisa digunakan, asalkan dituliskan dengan tanda x di antara nama genus dan nama penciri jenis, yang menandakan hasil hibridisasi, menjadi Musa x acuminata dan Musa x balbisiana. Namun mengingat kultivar-kultivar pisang budidaya merupakan hasil hibridisasi dan poliploidisasi maka pemberian nama ilmiah jenis sebaiknya dihindari.

No comments:

Post a Comment