Dengan begitu, kita bisa membedakan jenis dan kultivar pisang. Tapi sebelumnya, kita perlu memahami bahwa jenis dalam hal ini adalah jenis dalam kaitan dengan peringkat taksonomik, yaitu peringkat penggolongan mahluk hidup berturut-turut dari yang paling umum ke yang lebih khusus terdiri atas domain, kerajaan, filum/divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Jenis dalam hal ini dimaksudkan sebagai padanan bagi peringkat taksonomik paling dasar, yaitu spesies (species). Pada pihak lain, kultivar (cultivar) merupakan peringkat paling dasar bagi tumbuhan budidaya (tanaman).
Seluruh spesies pisang tergabung dalam marga (genus) Musa dari famili tumbuhan Musaceae, ordo Zingiberales, sub-kelas Zingiberidae, kelas Liliopsida, divisi Magnoliophyta, super-divisi Spermatophyita, sub-kerajaan Tracheobionta, dan kerajaan Plantae. Jumlah jenis pisang yang telah diakui sampai kini masih diperdebatkan, misalnya ada yang menyebutkan 68, 70, atau bahkan lebih. Seluruh jenis pisang dalam marga Musa mula-mula dibagi ke dalam 5 seksi, yaitu Eumusa, Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa, dan Ingentimusa berdasarkan atas jumlah khromosom dan ciri-ciri morfologis tertentu, tetapi kini ke dalam hanya dua seksi, yaitu Musa dan Callimusa, berdasarkan ciri-ciri genetik. Jenis-jenis pisang dalam seksi tersebut bdari kawasan sebagaimana dipetakan pada Gambar 1. Di antara jumlah jenis pisang yang ada, dua jenis merupakan yang terpenting bagi budidaya pisang, yaitu Musa acuminata dengan genotipe AA dan Musa balbisiana dengan genotipe BB yang berasal dari kawasan sebagaimana dipetakan pada Gambar 2.
Gambar 1. Sebaran asal pisang seksi Eumusa, Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa, dan Ingentimusa |
Gambar 2. Sebaran asli Musa acuminata berikut sub-jenisnya dan Musa balbisiana |
Sebelumnya, kultivar pisang dikacaukan dengan jenis, diberi nama ilmiah Musa paradisiaca untuk kategori pisang yang buahnya lazim diolah sebelum dikonsumsi (plantain) dan Musa sapientum untuk kategori pisang yang buahnya dikonsumsi sebagai buah segar. Nama ilmiah jenis tersebut bisa digunakan, asalkan dituliskan dengan tanda x di antara nama genus dan nama penciri jenis, yang menandakan hasil hibridisasi, menjadi Musa x acuminata dan Musa x balbisiana. Namun mengingat kultivar-kultivar pisang budidaya merupakan hasil hibridisasi dan poliploidisasi maka pemberian nama ilmiah jenis sebaiknya dihindari.
No comments:
Post a Comment